adalagi yang kubaca sejak kemarin pagi
sedikit kalimat pengantar dengan sebuah lagu dan aku menikmati
pengatar tentang tentang lautan tangis dan kejamnya rindu
aku paham semua tentang pengantar itu
sudah kubilang rindu itu sakit,
rindu itu belati yang siap menghajar kulit
tapi rindu itu perlu untuk membuang segala ragu
dan membuat kita menyatu
maka kusalurkan rindu dengan doaku untuk keselamatanmu
untuk kesehatanmu untuk bahagiamu untuk kesejahteraanmu
dan untuk segala untuk yang tentunya terbaik untukmu.
tapi,
aku ga ngerti tentang lagu sendumu
apa yang patah ?
apa yang hilang ?
kita hanya merasa saling memiliki dan hilang dalam sekejap
seperti gadis kecil yang cuma datang bersalaman lalu hilang
walaupun hanya sebatas hembusan angin kamu tau,
aku cinta kamu dan sekarang kupastikan itu !
sekarang kamu akan tau betapa egoisnya aku
yang hanya jadi pengganggumu
yang menghilangkan konsenmu tentang impianmu
aku belum patah
aku masih ketawa-tawa tak mengerti tentang semua ini
dan masih tentang sajaknya mbah tejo:
" segunung apapun diamku merenung tak samapai aku pada pemahaman, mengapa aku mencintaimu! "
jadi pasrah saja ya saya
dan perihal "hilang" aku memang kehilangan
dan aku masih sangsi kenapa yang hilang harus berganti
bukan yang hilang ketemu lagi ?
kalo cinta segampang itu terganti kenapa rahwana rela mati demi sinta yg jelas-jelas di acuhkan?
dan rahwana pun bilang :
Tuhan jika cintaku pada sinta terlarang, kenapa kau bangun megah perasaan ini dalam sukmaku?
rahwana merupakan contoh cinta paling gila yang pernah kubaca dibuku mbah jiwo.
owalah sedihku pun harus gagah karena aku laki
kita ngeyel aja sama lagu sedih, jangan kebawa sedih juga dan hanyut terjun bebas ke ceritanya
walaupun aku sedikit menangis juga tapi aku menahan karena keindahan bukan pasti kebenaran.
dan bukan pasti kesalahan juga karena aku melihatnya dari sudut lain.
dan salah satu kebenaran yang kurasakan adalah saat ;
hatiku gemeteran
isinya ketakutan
tentang kebahagiaan
aku ingin kamu pulang
sayang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar