Kamis, 27 Oktober 2016

pergi!

suara suara kesedihan
suara kesedihan kamu dengarkan sendiri
bagai tangisan tengah malam yang begitu memilukan
kamu tak pernah tau dimana sumber suara itu
sebab suara itu sudah merasuk masuk ke gendang telingamu
suaraku

aku tak mengerti sampai kapan suara piluku terus menyetubuhimu
meremas remas susumu
hingga kau layu
pasrah dalam buaian penuh nafsu

suara-suara tentang sepi
kenangan
apapun tentang kamu
dan aku memang tak melakukan apa-apa
hanya bersuara

maafkan aku

carilah laki-laki yang baik
yang mampu meringkas fana ini
hingga hidupmu penuh cinta
jangan kasih aku harapan!

pergilah!
kemasi bahagiamu
sedih jangan di bawa
biar aku yang mengurusnya

pergilah!
aku usir kamu
rapikan kutangmu
tonjok aku bila perlu
larilah kebukit
pandang luasnya dunia

pergilah
tak usah merasa bersalah
aku yang salah
aku yang menikmatimu
tanpa tahu pedulikan kamu
di hajar rindu

kamu harus berbahagia, sayang
tinggalkan aku
jika kau bilang aku menyerah
terserah!
mo bilang aku pongah pun
aku pasrah
aku ingin hidupmu lebih terarah
dan yang terpenting
selesaikan skripsimu
bahagiakan bapak ibumu
aku tau kamu mampu
hal remeh temeh kaya gitu yaelah jangan kelamaan lah
cukup dengan seriusmu juga jadi.
lanjutkan hidupmu nduukk

aku hanya ingin menyendiri aku ingin jadi pendiam
aku bahkan terlalu jalang untuk jadi binatang (Chairil Anwar) sampai sampai sepipun enggan menemani gantung diri tak bisa mati aku hanya bisa tak peduli
dan aku menantikan deru angin yang menenangkan dari Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar