Minggu, 30 Oktober 2016

iya idk

kamu masih yang terbaik
tidak usah melakukan pembelaan apapun
kukira kataku sudah jelas
aku memang sedikit jengkel akibat acaraku ttg 5 menit yang ga mutu itu
tapi bukan itu masalahnya
kita bahkan pernah saling diam berbulan bulan bukan?
tentang skripsi kamu memang ga pernah serius !
dan tentang keadilan
758610FB
silakan
jika kamu kira aku berpesta pora
kamu benar!
benar-benar meragukan cintaku.
dan jika ingin tau siapa yang kucinta saat ini
buka saja judul Nama Cinta
ada nama seseorang disana
mudah saja menemukannya jika kamu peka

Sabtu, 29 Oktober 2016

pergi! 2

aku mengusirmu  tanpa ampun :p
pergi saja sana
dengan gini aja njenengan sudah bahagia ko hehehe
tenang saja
main usir-usiran enak kan?
aku harus mengusirmu dulu baru kamu buka ig
owalah
selamat pergi ya
selamat berpisah
selamat tengadah
semoga ini keputusan yang baik

kita sekarang jadi mantan saja
biar kaya orang orang
marahan dulu yaa
biar kaya orang normal
agar dikira kita normal

bukan tidak mungkin dari doa kemaren
akan terkabul
dan tiba lagi masaku
kembali mengobrak-abrik kutangmu
meremasi susumu
memlintir-mlintir puting susumu

aku tak sedang beranalogi
dan memanglah benar itu yang kkuinginkan
aku ini sedang di landa badai nafsu
maka aku mengusirmu
agar njenengan tak jadi korban

aku ingin kesucian cinta terjaga
nafsu ini kuda liar yang binal
kamu tau kan beetapa blak-blakannya aku
entah ini dmi kebaikanmu atau aku
aku mengusirmu
urusi saja sibukmu
dan semoga cepet selesai semua masalahmu

Kamis, 27 Oktober 2016

pergi!

suara suara kesedihan
suara kesedihan kamu dengarkan sendiri
bagai tangisan tengah malam yang begitu memilukan
kamu tak pernah tau dimana sumber suara itu
sebab suara itu sudah merasuk masuk ke gendang telingamu
suaraku

aku tak mengerti sampai kapan suara piluku terus menyetubuhimu
meremas remas susumu
hingga kau layu
pasrah dalam buaian penuh nafsu

suara-suara tentang sepi
kenangan
apapun tentang kamu
dan aku memang tak melakukan apa-apa
hanya bersuara

maafkan aku

carilah laki-laki yang baik
yang mampu meringkas fana ini
hingga hidupmu penuh cinta
jangan kasih aku harapan!

pergilah!
kemasi bahagiamu
sedih jangan di bawa
biar aku yang mengurusnya

pergilah!
aku usir kamu
rapikan kutangmu
tonjok aku bila perlu
larilah kebukit
pandang luasnya dunia

pergilah
tak usah merasa bersalah
aku yang salah
aku yang menikmatimu
tanpa tahu pedulikan kamu
di hajar rindu

kamu harus berbahagia, sayang
tinggalkan aku
jika kau bilang aku menyerah
terserah!
mo bilang aku pongah pun
aku pasrah
aku ingin hidupmu lebih terarah
dan yang terpenting
selesaikan skripsimu
bahagiakan bapak ibumu
aku tau kamu mampu
hal remeh temeh kaya gitu yaelah jangan kelamaan lah
cukup dengan seriusmu juga jadi.
lanjutkan hidupmu nduukk

aku hanya ingin menyendiri aku ingin jadi pendiam
aku bahkan terlalu jalang untuk jadi binatang (Chairil Anwar) sampai sampai sepipun enggan menemani gantung diri tak bisa mati aku hanya bisa tak peduli
dan aku menantikan deru angin yang menenangkan dari Tuhan

Rabu, 26 Oktober 2016

"Surat Kau" - Joko Pinurbo

Kau tak ada di kakiku

ketika aku membutuhkan langkahmu
untuk merambah rantauku

Kau tak ada di tanganku

ketika aku membutuhkan jarimu
untuk mengubah gundahku.

Kau tak ada di sarungku

ketika aku membutuhkan
jingkrungmu untuk meringkus dinginku.

Kau tak ada di bibirku

ketika aku membutuhkan aminmu
untuk meringkas inginku

Kau tak ada di mataku

ketika aku membutuhkan pejammu

untuk merengkuh tidurku.

mungkin kau sudah menjadi aku

sehingga tak perlu lagi aku

menanyakanmu.

(2013)

Senin, 24 Oktober 2016

sakit

di sebuah taman bermain 
sekumpulan bocah memainkan permainan kejujuran
heiii apa kamu pernah mengambil permen tanpa ijin ?
ujar penanya pertama
"belum" jawab salah seorang bocah 
lalu kemudian memotong jari telunjuknya sendiri dengan silet yang telah di sediakan dengan penuh kerelaan.
lalu kemudian bocah penjawab itu melanjutkan permainannya ,sekarang aku yang bertanya
dengan menunjuk seorang temannya dengan jari telunjuknya yang buru-buru tumbuh setelah dipotong karena jawabanya jujur.
maukah kau melanjutkan permainan itu?

Sabtu, 22 Oktober 2016

ketika kata

sebagaimana kata 
sebagaimana kita 
sebagaimana kata kita?
tak ada

bersetubuh dengan hujan 
bersetubuh dengan malam 
bersetubuh denganmu

tak ada yang bergegas 
tak ada yang cemas 
tak ada yang menanti 
kenapa kau bawa aku kemari 

diam kau bawa lari
ke bukit tinggi 
dahagamu 

buku ini milik siapa
buku ini berkata apa 
aku ini apa?
aku pasrah puan
 
puan ini siapa 
puan milik siapa 
puan ini apa
terserah puan 

dan kita ini untuk apa?

sungai itu masih mengalir dengan derasnya 
pak tani senang di buatnya








Jumat, 21 Oktober 2016

kusut

aku pergi dengan hening
tanpa berkemas
duit terkumpul berpeti-peti
buat tabungan hari nanti
kemana pergi si jantung hati
lagi bergumul dengan skripsi
hahaha
aku mencoba berpantun
entah itu  udah pantun atau belum heheheh
tapi intinya apapun yang kamu kerjakan kerjakanlah
lupakan lima menit itu
percuma
buang-buang waktu
biar aku yang jadi hujan
biar aku yang menyiram
agar kau tak merasa kesepian dan ditinggalkan
dengan cara ini aku menyapamu
mungkin aku teralalu berharap kemaren hehehe

aku akan menceritakanmu tentang kenangan dan benang kusut
jika benang kusut menjelma jadi sebuah jalan yang bernama kenangan maka aku sedang berkendara di dalamnya
akku ko jadi terngiang lagu sepanjang jalan kenangan ya. hahaha
aku mbulet saja menyusuri jalan itu
tak ada penunjuk jalan menuju ke jalan harapan
jalan jalan di kenangan menuntunku berputar-putar disitu
menyusuri jalan kenangan tak jauh beda dengan suasana pantura saat lebaran
banyak pemotor bersliweran
bus antar kota yang ugal-ugalan
juga truk truk peti kemas yang pelan dan bikin penuh jalan
jalan kenangan ternyata sedang sibuk mendistribusikan kenangan-kenangan untuk dirubah menjadi harapan. jalan ini juga penuh proyek perbaikan, karena memang penuh lubang
ya memang kenangan bukan selalu tentang yang baik yang burukpun kadang di kenang
manusia menyebutnya dendam.
dan sebagai kenangan yang baik harus selalu berbenah diri.
dipinggir jalan banyak toilet dadakan
tukang kopi musiman
dan tukang oleh oleh yang kebanjiran orderan
lihatlah ini
kenangan dengan segala fasilitasnya
pom bensin yang antre panjang
plus tukang pijit tua yang beriklan ujung jarinya bisa melihat urat nadi yang kusut akibat kelamaan duduk di kenangan yang kikuk.
bahkan kenangan juga harus dipijit biar tak pegel menanti harapan. hahaha
dan di jalan kenangan timbul macet
setiap orang mungkin mengenang maka kenangan di buatkan jalan alternative untuk mencapai tujuan
aku sedang lewat situ
dan aku tersesat



Kamis, 20 Oktober 2016

kenangan

aku masih sangat mengenal kenangan itu 
bahkan saat kenangan itu merapuh di hujani kenangan lainya
kenangan kenanga kenanga 
"burung hinggap di kenanga dan berkicau
manusia hinggap di kenagan dan menangis" 
(Sujiwo Tedjo)
kenangan memang selalu tentang tangis entah itu bahagia ataupun luka
tentang bahagia yang bikin kita ingin mengulang 
dan luka yang membuat kita teriris kembali saat mengenang 
barangkali Tuhan menciptakan kenangan saat ngopi 
setiap kopi disesap kenangan seeperti di guyurkan di kepalaku 
byyyuuuuurrrr
wuuih kamuu
aku manamainya periri
yang selalu punya cara membuka tutup kepalaku dan menuang kenagan itu 
hingga penuh mentok sampe ke pojok-pojok.
aku mencintaimu maka aku mengenangmu di masa depan 
kenangan memang bukan selalu tentang yang telah lalu, tetapi kenangan juga pernah kita lewati di masa depan untuk itu aku mempermainkan waktu.
jarum jam itu berputar tak beraturan 
meliuk kadang kencang dan tercecer lalu memperbaiki diri.
di saat itu aku menemuimu di lorong waktu
ah. mungkin surga adalah kebahagiaan yang kita ciptakan sendiri lewat kenangan
dan sesuatu yang bernama kenangan memberiku pelukan seperti pertemuan yang menghangatkan dan sepi.  

Rabu, 19 Oktober 2016

Sajak Pertemua Mahasiswa

Sajak Pertemuan Mahasiswa
Pengarang: W.S Rendra

Kategori: W.S Rendra

Matahari terbit pagi ini
mencium bau kencing orok di kaki langit
melihat kali coklat menjalar ke lautan
dan mendengar dengung di dalam hutan

lalu kini ia dua penggalah tingginya
dan ia menjadi saksi kita berkumpul disini
memeriksa keadaan

kita bertanya :
kenapa maksud baik tidak selalu berguna
kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga
orang berkata : kami ada maksud baik
dan kita bertanya : maksud baik untuk siapa ?

ya !
ada yang jaya, ada yang terhina
ada yang bersenjata, ada yang terluka
ada yang duduk, ada yang diduduki
ada yang berlimpah, ada yang terkuras
dan kita disini bertanya :
maksud baik saudara untuk siapa ?
saudara berdiri di pihak yang mana ?

kenapa maksud baik dilakukan
tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya
tanah  tanah di gunung telah dimiliki orang  orang kota
perkebunan yang luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja
alat  alat kemajuan yang diimpor
tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya

tentu, kita bertanya :
lantas maksud baik saudara untuk siapa ?
sekarang matahari semakin tinggi
lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala
dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
kita ini dididik untuk memihak yang mana ?
ilmu  ilmu diajarkan disini
akan menjadi alat pembebasan
ataukah alat penindasan ?

sebentar lagi matahari akan tenggelam
malam akan tiba
cicak  cicak berbunyi di tembok
dan rembulan berlayar
tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda
akan hidup di dalam mimpi
akan tumbuh di kebon belakang
dan esok hari
matahari akan terbit kembalipertanyaan  pertanyaan kita menjadi hutan
atau masuk ke sungai
menjadi ombak di samodra

di bawah matahari ini kita bertanya :
ada yang menangis, ada yang mendera
ada yang habis, ada yang mengikis
dan maksud baik kita
berdiri di pihak yang mana !

~ W.S Rendra ~
( jakarta, 1 desember 1977)

Selasa, 18 Oktober 2016

urip mung mampir ngguyu

aku sekarang mayat
beri aku arti beri aku puisi
aku menggonggong tiap hari
di depan kaca
muka itu penuh luka
milik siapa?

kapal terombang ambing
badai belum juga usai
lambung bocor
geladak jebol
layar hanyut
sekoci runtuh
bannya kempes
kapal punya ban?
ban pelampung suuu
hahaha

hayo ketawa-tawa dong
hehehe
biar aku merasakan juga hangat candamu
biar ga makin ga karu-karuan hahaha
selain aku sayang kamu
aku juga sayang pada diriku
yang konon bukan miliku






Senin, 17 Oktober 2016

pandemi

lalu kita pergi bersama menuju sebuah kenangan dengan kapal terbang
di bandara itu aku berharap hari yang lalu bisa kulalui kembali
demi sebab akku mencintaimu
demi aku mencintaimu yang tanpa sebab
demi gula di permukaan cinta yang meleleh jadi lendir zina
demi kopi hitam yang membuat kebahagiaan dan kesedihan sama warna
demi buah delima yang baru ranum sudah jadi rebutan
demi makanan anjing nasi sisa malam kemaren
demi tahi yang kaukeluarkan tadi pagi
demi orang gila yang berkelakar aku waras
demi anjing gila yang menggigit kaki tuannya
demi rombongan piknik kelas dua sma yang ga setuju pada tujuannya
demi orang asing yang ingin jadi tuan tanah
demi manusia yang manusiawi
demi orang
demi kematian yang tak jadi
demi kejanggalan yang akan kau telusuri
demi bebek yang laku di jual nanti
demi kengawuran yang mengalir ini
demi apapun kopi di sesapan terakhir yang ku umpat akibat ampas yang terisap
demi kebodohan yang nyaman
demi racun yang bercampur madu
demi goblok yang sok tahu
demi pekok yang lucu
demi kerongkongan tikus yang penyet dimakan ban
demi lalat yang pulas setelah kenyang bersetubuh
demi kaos kaki bau
demi tutup pulpen bekas gigitanmu
demi kebodohan saat nonton sinetron
demi sidang yang jadi bahan pelawak
demi rambut yang kusut
demi anak tk yang menengok ibunya di jendela
demi sampah yang lupa dibuang
demi lapar yang tak dituruti
demi rindu yang tak mengerti
demi sariroti yang bikin roti
demi mbok ginah tempenya enak
demi tahu isi dipojokan mesjid
demi jangkrik yang krik krik krik
demikian dan terima kasih


Minggu, 16 Oktober 2016

look at me

karena kangen tak ada obatnya maka biarkan amatiran ini menggambarkan rindunya walau tak sempurna

Sabtu, 15 Oktober 2016

mesra

isilah dengan isi-isian 
ruang kosong ini mengajakmu berbicara tentang apapun yang ingin kamu bicarakan
jangan batasi dirimu dari belenggu ragu atau tentang ketidak wajaran yang kadang membingungkan karena ketidak wajaran akan menjadi wajar saja jika kita menemukan makna yang indah di dalamnya seperti ketidak wajaran pada tongkat musa yang membelah laut untuk melindungi kaumnya dari kejaran fir'aun, ketidak wajaran yang benar dengan keyakinan yang benar akan membuata kita percaya bahwa Tuhan maha segalanya. bayangkan saja jika setelah selamat dari kejaran fir'aun musa iseng gitu kan. main belah belahan laut ah mumpung ada tongkatnya,  apakah laut juga terbelah ?hahaha 
hidup ini begitu luasnya ya kita dituntut mesra dengan melakukan perintahNya. jujur-jujuran saja ya, namanya juga perintah ya kadang juga ga enak. seperti perintah puasa disuruh laper seharian itu enak? ga sih menurut ku tapi karena itu perintah Tuhanku maka kukerjakan saja. pasti  akan membawa kebaikan buat aku. semakin susah kita kerjakan tapi kita paksa kerjakan bukankah itu yang menjadi pahala yang besar? jika udah seneng seneng saja trus tantanganya dimana? hehehe. So kerjakan tingkatkan dan lakukan saja, Tuhan  menuntut mesra.

Jumat, 14 Oktober 2016

pada suatu ketika

silakan gantung setinggi-tingginya lalu jatuhkan sejatuh-jatuhnya
toh jatuh sekarang atau nanti akan sama hancurnya

jujur saja kalimatmu membuatku takut berharap
walaupun sebenarnya sudah benar-benar hancur 
kuhitung jarak kuhitung waktu 
harapan ini meninggi untuk bersamamu 
jujur saja aku hitung--hitungan tentang itu 
aku belum terlalu giila tapi aku ingin gila 
tapi apakah aku harus gila dulu untuk menemuimu?
gila yang bebas akan ketakutan tentang sempitnya waktu.
otak warasku masih berteriak untuk sekarang ini menunggu adalah cara terbaik untuk mencintaimu.
entahlah.
maka dengan segala kegamangan aku masih inginkan lima menit itu agar kau turun tangan untuk merapikan segala hal yang berantakan.
jikapun enggan baiklah biar aku sendiri menyepi mengumpulkan pecahan pecahan cinta ini.
mungkin butuh waktu agak lama karena serpihanya tuh kecil-kecil tak beraturan
lalu aku akan menyerahkannya dalam keadaan utuh walau mungkin tak sempurna di pendopo perjumpaan pada suatu ketika.

Kamis, 13 Oktober 2016

tralala tririri

aku teringat ini

eee dayoe teko
eee gelarno kloso 
eee klosone bedah 
eee tambalen jadah
eee jadahe mambu 
eee pakakno asu
eee asune mati 
eee guwaken kali 
eee kaline banjir 
eee guwaken pinggir 
eee pinggire lunyu 
eee yo golek sangu

lagu dolanan yang mengajarkan agar hati-hati mengambil keputusan agar tak berdampak pada kesalahan ditingkat selanjutnya. itu yang kudapat setelah denger cak nun di padang bulan.

kita kembali ke laptop
teruskan saja begitumu tapi aku cuma minta lima menit itu ko
dan sebenarnya itu mempertegas maumu
buktinya masih bisa posting blog
entah laptop atau apapun yang penting nulis ajalah. :p





Rabu, 12 Oktober 2016

lima menit diatas lima menit di atas lima menit diatas lima menit terus terus lurus

tahukah kamu lima menit hari ini aku merasa bahagia
aku menemukan sesuatu yang menyegarkan otaku
yang penuh dengan perkalian kehidupan
dalam lima menit ini aku merasa hidup di dunia yang lain
aku seperti menabur bunga di makamku dengan bahagia
aku mengubur diriku sendiri bersama waktu
aku berdamai dengan waktu untuk menemuimu lebih banyak
dalam lima menit aku lupa tentang dunia dan seisinya
surga seperti berceceran dalam lima menitku
bahkan pelangi pun jadi tersenyum
bintang jatuh bersama bahagia
angin sepoi membawa harummu
kopi yang bersungai-sungai
dan kamu ada di hadapanku
dalam lima menit aku membayangkanmu bertahun tahun
maka aku gunakan lima menitku untuk menulismu
dan kamu dihatiku 144 x 5 menit dalam sehari itu dalam hitungan masehi lho, hahaha
maka aku inginkan lima menitmu untuk menulis di blogmu
rasakan juga lima menit nyawa seperti terlepas dari raga dengan bahagia
biar produktif ta rek
skripsi ga jadi-jadi
maka cara ini mungkin buat kamu betah di depan laptop.


    

Selasa, 11 Oktober 2016

siapa juga yang butuh judul


kugunakan lima menit ini untuk menyapamu
tadi pagi aku telat berangkat kerja bukan aku yanng telat bangun
mataharinya saja yang terlalu rajin atau mungkin waktu saja yang buru buru
tergesa-gesa aku
aku menikmati kopiku di rumah
dan aku menikmati rokokku dijalan
dua kesatuan yang terpisah tapi aku ttp mencoba menikmatinya walau tak lumrah
mungkin seperti itulah kita
mencoba dan selalu mencoba menikmati, dan mensyukuri kesunyian ini
salah aku jika pake kata mencoba
tidak dicoba pun sudah langsung terasa
seperti tak mikir tapi kepikiran
ah dasar perasaan
dan berbanggalah kamu saat kehilangan otak kirimu
kehilangan rumus tentang logika yang kadang hanya membuat ketakutan yang membuat batasan
batasan tentang jarak
batasan tentang ruang
batasan tentang waktu
yang selama ini tak mampu aku lawan
tapi apapun itu
plisss jangan hilangkan senyumu :)


Senin, 10 Oktober 2016

embun

aku mesra dengan hujan yang dingin
aku terbang bersma angin 
aku berlari di keramaian yang hening mencari bayanganku
aku pergi mencarimu dimalam yang rimbun di tengah embun bersama mayatku yang kau tinggalkan begitu saja..
sungguhlah kita berdua ini dikutuk dalam bedebah yang namanya cinta
aku diam karena ingin lebih mendalam
karena biasanya yang dalam itu diam,bukan? katamu
sekarang aku bertanya padamu
benarkah seperti itu?
dan aku masih akan protes saat kamu menulis Tuhan tanpa huruf capital!!
ingatkah kamu pada pesanku duluu?

disini hujan
hujan bukan sekedar tentang apa yang jatuh
tetapi apa yang akan tumbuh
hujan ini menumbuhkan kamu
menumbuhkan kisahmu
menumbuhkan cerita tentang dua orang gila yang memang gila
tergila-gila pada kegilaan tentang rasa
kamu berakar
bercabang
beranting
berdaun
berbuah?
aku masih bertanya buahnya
aku sedang mencari buahnya
lalu terdengar celoteh anak tolol slengekan dari balik layar
" buah dan perempuan, ehm buah dada dong?"
MATAMU SUUU! umpatku pada anak dibalik layar itu, yang ternyata aku, hahaha
buah dari doa yang selama ini kita panjatkan
buah dari rindu yang kita sama sama tau
buah dari keberadaan kita
buah dari apapun yang kita lakukan untuk mendekatkan
akan kah sampai ke pendopo perjumpaan?
kita mohonkan pada Tuhan
apapun yang terjadi aku inginkan temu
tetapi jika pun Tuhan belum mengijinkan
kita adalah rasa yang belum ada buahnya.
dan kuberharap akarmu semakin kuat
batangmu semakin kokoh
cabangmu semakin bercabang
dan rantingmu semakin ranum ditutup daun yang rimbun.
dan aku memang hanya embun yang mengering dihajar terik.
lalu datang lagi
dan lagi
dan lagi
dan lagi
dan mati.