Senin, 04 April 2016

pada suatu topi


topi itu terbuat dari bambu yang saat masih menjadi rebung, setiap hari disiram dengan air mata pemiliknya, setiap hari aku harus nangis, aku harus sedih jika rebungnya mati aku bakalan ikut mati. kata pemilikrebung. bahkan pemilik rebung rela menganiaya bapaknya sendiri untuk mendapatkan air mata. dia menyiksanya pelan pelan dicambuki, di gelitiki dengan kawat berduri matanya, di kuliti mukanya, hingga  disundut bara puntung rokok di lubang hidungnya hingga tersedak dan mati. anak gilaaaaa! ucapan terakhir bapakknya. sambil gemetaran pemilik rebung memeluk dan menangisi bapaknya sambil terus mengumpulkan airmatanya dalam gelas khusus untuk menyiram rebungnya agar tak sampai layu.
dengan kematian bapaknya pun kesedihan tak bertahan lama, hanya setelah tujuh harianya air matanya sudah mengering, sekarang pemilik rebung tersebut tak lagi tau cara bersedih.  berhari-hari tak menangis akhirnya membuat manusia ini bersedih, kesedihan akan tidak bisa bersedihlah yang membuatnya bersedih oalaaah aku ini makhluk paling sial di bumi ini. saat semua orang mencari kebahagiaan aku malah disuruh mencari kesedihan. Sedang sibuk mencari sedih tiba-tiba ada suara serak dari belakang "hei sedih itu gampang! jika pengen sedihmu awet carilah perempuan!". itu suara dari mana ya, apa mungkin malaikat jibril sedang memberiku nasihat. Aah sudah lah apapun itu aku turuti saja, syukur-syukur aku bisa  dapet air mata dari perempuan! Aku memang harus bersyukur untuk sebuah kesedihan sebab kesedhanlah yang  memberiku usia lebih panjang, batinnya.
 Benar memang perempuan membuatnya bahagia sekaligus sedih. Setiap hari pemilik rebuung sanggup menangis saat  di tinggal  perempuanya dan saat bahagia dalam pertemuaanya pun sanggup meneteskan airmata ! cinta memang hujan air mata dalam bahagia dan sedih, dalam sedihpun muncul kebahagiaan karena harapan saat menahan rindu , heuheuheu seseorang bertanya padaku adakah tempat di dunia ini yang enggan di hinggapi kesedihan? Aku tak mampu menjawabnya ! sampai kulihat mata perempuan itu, bahkan kesedihan pun terlihat cantik dimatanya.
Diapun terbayang sosok bapak yang pernah dibunuhnya. mengenangmu bukan sekadar hiburan buat hidupku. sebab kebahagiaan tak pernah lengkap tanpamu ada banyak cara untuk berbahagia,satu-satunya yang tak kubisa ialah melupakanmu bapakkku . aku merusak matamu kukilik dengan kawat berduri hingga pecah dan bernanah!anak macam apa aku ini kusiksa bapakkku demi sebuah hidup yg sedih ! lelaki itu dengan bergegas memotong bambu air matanya dan seketika prak sabatan pertama ke bambu tersebut membuat bapaknya bangkit dari kuburnya dan hidup kembali. Sabetan kedua bambu terpotong disertai dengan leher lelaki tersebut yang muncrat berdarah dan  kepala yang terlempar tak terarah. Sang bapak pun dngan tergopoh-gopoh bergegas menyambungkan badan dan kepala anaknya dengan menganyam bambu tersebut dan sisanya di bikin topi yang kukenakan ini. Topi yang bagian atasnya melengkung seperti mata ini mungkin dari mata bapak pemilik rebung yang belum sempet terpasang. Topi yang setiap kali di pakai seperti menumpahkan kesedihan dikepalaku,dan topi yang kukenakan ini Pada suatu malam  menagih air mata lalu,, aku langsung mengingatmu..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar