Rabu, 06 April 2016

entahlah

“aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”

sapardi djoko darmono

sangat sederhana tapi lihat endingnya? semua berakhir dalam ketiadaan 

seperti api membakar kayu sampai habis dan menjadi abu

api cinta yang membara dan terus menyala sampai ajal tiba

sangat sederhana tapi cinta mencapai klimaksnya 

dengan kata yang sangat sederhana sapardi sanggup merangkum semua proses cinta bahkan hingga endingnya

dengan isyarat yang dissampaikan awan kepada hujan dan menjadikanya tiada

cinta adalah lautan tangis setiap prosesnya sedih dan bahagia semua adalah hujan air mata 

dan akhirnya lupa, lupa? lupa akan sakitnya sendiri sendiri saat terjatuh dari awan. walaupun hanya berakhir dengan ketiadaan.

 cinta pasti berakhir pedih, entah ditinggal pergi atau ditinggal mati

tapi cinta sejati tak pernah merasa ditinggalkan ataupun meninggalkan

mereka kekal di dalam hati 

walaupun tak bertemu raga 

hatinya nyawiji !

heuheuheu dengan sombong aku mencoba mengupas puisi sapardi hahahaa dengan kedangkalanku ya itu yang kutangkap dari sudutku sendiri, entah apa menurutmu 

emang kalimat yang multi tafsir jadi ya terserah saya sajalah 

entah apa yang aku tangkap dari judul sederhanamu, heuheuheu

tiap hari aku hanya ingin nulis jeee

saat bukuku sedang sibuk 

aku ada kesempatan nulis, entah kamu baca atau tidak

biar saat kamu mungkin ga sengaja kepencet trus buka blogku

ada yang kamu baca

dan masih tentangmu 

biar kamu ga merasa kesepian dan ditinggalkan

biar kamu ga sendiri

biar kamu

tau namamu memang bener bener sakti, enggan pergi dan tetap sembunyi didalam hati

dan aku tak pernah lelah berharap senja segera tiba 

dan kau yang akan menyeduhkanku kopi kan?

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar