entahlah
“aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”
sapardi djoko darmono
sangat sederhana tapi lihat endingnya? semua berakhir dalam ketiadaan
seperti api membakar kayu sampai habis dan menjadi abu
api cinta yang membara dan terus menyala sampai ajal tiba
sangat sederhana tapi cinta mencapai klimaksnya
dengan kata yang sangat sederhana sapardi sanggup merangkum semua proses cinta bahkan hingga endingnya
dengan isyarat yang dissampaikan awan kepada hujan dan menjadikanya tiada
cinta adalah lautan tangis setiap prosesnya sedih dan bahagia semua adalah hujan air mata
dan akhirnya lupa, lupa? lupa akan sakitnya sendiri sendiri saat terjatuh dari awan. walaupun hanya berakhir dengan ketiadaan.
cinta pasti berakhir pedih, entah ditinggal pergi atau ditinggal mati
tapi cinta sejati tak pernah merasa ditinggalkan ataupun meninggalkan
mereka kekal di dalam hati
walaupun tak bertemu raga
hatinya nyawiji !
heuheuheu dengan sombong aku mencoba mengupas puisi sapardi hahahaa dengan kedangkalanku ya itu yang kutangkap dari sudutku sendiri, entah apa menurutmu
emang kalimat yang multi tafsir jadi ya terserah saya sajalah
entah apa yang aku tangkap dari judul sederhanamu, heuheuheu
tiap hari aku hanya ingin nulis jeee
saat bukuku sedang sibuk
aku ada kesempatan nulis, entah kamu baca atau tidak
biar saat kamu mungkin ga sengaja kepencet trus buka blogku
ada yang kamu baca
dan masih tentangmu
biar kamu ga merasa kesepian dan ditinggalkan
biar kamu ga sendiri
biar kamu
tau namamu memang bener bener sakti, enggan pergi dan tetap sembunyi didalam hati
dan aku tak pernah lelah berharap senja segera tiba
dan kau yang akan menyeduhkanku kopi kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar