Selasa, 16 Februari 2016
berbasa nasi
dijalan jalan yang dilupakan ingatan selalu ada kisah yang tak ingin dilupakan. yang takkan terlupakan dan ingin selalu di kenangkan.. dijalan yang terkenal dengan makanan seorang perempuan menanak nasi, nasi yang putih asapnya kemana-mana..membumbung ke atas hingga ke awan tak jarang asap itu sering membentuk huruf menjadi rangkaian nama. baunya pun harum banyak heran dengan bau yang masih mirip-mirip bau nasi yang di kukus tapi disela-sela bau itu ada saja bau lain yang seperti minyak kasturi,cendana,lavender, melati bahkan terasi. banyak orang menamai bau nasi perempuan itu bau kentut surga. walaupun tak terbayang kentut surga itu apa tapi ini emang bau yang tak terkata yang belum pernah dijumpai diseluruh dunia.perempuan itu menanak tak terlalu banyak cuma satu setengah piring nasi untuk sehari biasanya dia padukan dengan lauk berkuah santan kental. banyak orang meminta uuntuk mencicipi ada yang calon lurah, caleg, hingga pejabat, mereka percaya nasi itu penuh berkah. dan terbukti banyak yang jadi dan tercapai inginya walau hanya kebagian sebutir nasi. perempuan itu selalu berbagi dengan siapapun . tak jarang dia menahan lapar karena nasinya sudah habis dibagi-bagi.. perempuan selalu sabar tersenyum walau lapar masaknya pun tetap di jam yang sama tiap harinya tiap sore menjelang senja. dia simpan nasi matang tiap malam untuk dikeluarkan besok hari, nasi yang selalu tersaji di rantang kuno dari bambu itu memang selalu hangat walau tanpa penghangat dan tak basi walau sampai besok hari. banyak yang percaya nasi itu berasal dari airmata perempuan itu sendiri dan dijemur tiap siang sehingga jadi bulir nasi sehingga pas buat di masak di sore hari, perempuan itu menangis tiap malam dan tertampung dalam kolam berbentuk cawan putih porselen mirip cangkir kopi tapi lebih besar 3 kali.perempuan itu merindukan sosok lelaki yang belum sempat dia temui dan sangat ia cintai tapi harus terhenti karena skripsi..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar