Senin, 29 Agustus 2016

harap harap tak cemas

namanya juga cinta ya pengen tau lah apapun tentang yang dicintainya, entahlah ini bener atau salah. ini seperti kisahku dulu malam satu suro pergi ke sebuah air terjun di lereng gunung lawu saat tengah malam gara-gara diajak sama bapakku, di bawah air terjun membiarkan ubun-ubun ditatah air lalu duduk bersila , telapak tangan saling menempel didepan dada dalam keheningan tengah malam yang dingin dan penuh konsentrasi sambil membatin "gek aku ki ngopo to yoo?". hahaha
sebagai stalker yang baik, maka saya akan diam saja tanpa berkomen apapun. pun begitu kamu harusnya seolah-olah ndak tahu dong aku stalkerin seperti ketidak tahuanku kamu jadi stalker blogku :p . seolah-olah ndak ada apa-apa, seolah-olah ndak tahu apa-apa dan seolah-olah tak saling cinta.haha
yasudah silakan tentukan tanggal yang masuk akal buatku dan kamu jika inginkan pendopo perjumpaan.

3 komentar:

  1. "sebagai stalker yang baik, maka saya akan diam saja tanpa berkomen apapun",katamu
    Nah, bukannya kemaren njenengan yang stalker terus meninggalkan jejak? (Cerita ke blog kalo ig ku digembok) dan akhirnya aku tau kalo ada stalker

    Berarti km bukan stalker yg baik dong

    Untuk jalan ke pendopo perjumpaan? Entahlah

    BalasHapus
    Balasan
    1. saat nulis itu posisiku bukan sebagai stalker,gimana caraku jadi stalker? kamu tau kan saat nulis itu IG mu di gembok.heuheu

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus