selamat malam nduk
trima kasih sudah menulis lagi
tentang PNS aku udah buat draftnya lho 2 tahun yang lalu dan ga pernah aku publish karena mbah tedjo sering bilang "cita-citamu PNS?"hahaha
memang bener kata butet kartaredjasa "Urip mung mampir ngguyu"
njenengan iku lho nduk kalo ke jakarta mbok ya bilang walau mungkin ga ketemuan aku bisa wakilkan teman untuk sekedar mlengos di sekitarmu, untuk sekedar menikmati suasana dimana jakarta dengan kehadiranmu. seperti kisah umbu landu paranggi yang rela ngebis jogja malang hanya untuk lewat depan rumah perempuan yang di kasihinya lalu nyegat bis lagi dan pulang ke jogja. kisah cinta seorang wali puisi yg suci yg sakral cukup dengan meyusuri jalanan depan rumahnya saja sudah bahagia, apalagi ketemu apalagi ini apalagi itu apalagi anu.
aku membayangkan kamu jalan lewat depan kampus dengan hati berdebar sambil malu-malu takut ketahuan trus jalan lagi menikmati keakraban jalan yang tiap hari kulalui, apa level cintamu sudah sekelas umbu ? jika memang begitu betapa beruntungnya aku nduuuk
Sekali lagi aku pinjam kata butet Urip mung mampir ngguyu hahaha
sekarang aku lagi seneng baca puisi ini nduk tolong dibaca walau puisi lama mungkin bisa mewakili kita
Puisi: Mahakam – Korrie Layun Rampan (1953-2015)
Siapakah yang pulang dengan langkah masai
menyandang duka Adam yang pertama
mengempang arus sungai, membadung nasibnya?
Ia kah itu pelancong tak bernama. Menyusur semenanjung tenggara
istirah di sini. Menawarkan senja dalam desau prahara
setelah lelah mengedangkan jaring nasib melawan bencana
Siapakah masih mengaliri aku, o, sungai derita
rakit-rakit sarat biduk-biduk dan tongkang, detak jantung luka
memeram musim memberat mengimpikan birahi pada palungnya
Ia kah itu yang menggedor pintu dan jendela
malam-malam begiti. Dukakah itu duka dunia
menyusur sungaiku yang terus mengaliri dasar jiwa
Siapakah yang pulang dengan langkah masai
menyandang duka Adam yang pertama
mengempang arus sungai, membadung nasibnya?
Sumber: Suara Kesunyian (Budaya Jaya, Jakarta, 1981)
aku bersyukur kamu sudah lulus
aku bersyukur kamu sudah jadi PNS
Aku bersyukur kamu sudah punya menteri
dan aku bersyukur level cintamu sudah sekelas umbu landu....
Padaku.